Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.

KKN UNDIKSHA 2015


KKN adalah singkatan dari Kuliah Kerja Nyata yang bertujuan untuk: 
  1. Memberi pengalaman belajar yang berharga kepada mahasiswa melalui  keterlibatan secara langsung di masyarakat untuk menemukan, merumuskan, mempelajari, mengenal potensi masyarakat      sasaran, mengorganisasi masyarakat, memecahkan, dan   menanggulangi permasalahan pembangunan masyarakat secara rasional dengan menumbuhkan motivasi untuk memanfaatkan kekuatan sendiri.
  2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan pemikiran berdasarkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Ipteks) secara kolaboratif dan multidisiplin dalam upaya menumbuhkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader pembangunan. 
  3. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. 
  4. Meningkatkan   kedewasaan   dan   kepribadian,   yakni   (a) nasionalisme dan jiwa Pancasila, (b) keuletan, etos kerja, dan tanggung jawab, dan (c) kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan serta memperluas wawasan mahasiswa.  
  5. Meningkatkan daya saing nasional. 
  6. Meningkatkan jiwa peneliti, terutama dalam hal (a) eksplorasi data dan analisis, (b) mendorong learning community dan learning society. 
  7. Memelihara dan meningkatkan hubungan dan kerja sama antara UNDIKSHA Singaraja dengan Pemerintah Kabupaten/Daerah, instansi terkait, dan masyarakat secara multidisipliner sehingga UNDIKSHA dapat lebih berperan serta menyesuaikan dengan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdiannya dengan   tuntutan nyata masyarakat yang sedang membangun.
        Sebanyak 17 mahasiswa dari Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) melaksanakan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Pejaten. Para mahasiswa resmi diserahkan di desa ini pada 1 Juli 2015, nantinya mahasiswa dari UNDIKSHA ini akan melaksanakan program yang sudah disusun selama satu setengah bulan di desa Pejaten ini sebagai lokasi KKN Tahun ini. UNDIKSHA melaksanakan KKN pada periode ini di 133 desa yang tersebar di Kabupaten Tabanan termasuk Desa Pejaten. Observasi sudah dilakukan oleh mahasiswa sebelum melaksanakan KKN secara intensif, untuk mengetahui situasi dan kondisi serta permasalahan yang ada di desa untuk dicari solusinya bersama. Adapun ke tujuh belas mahasiswa tersebut, yakni:



      
        Adapun Program Kerja Besar & Cluster yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNDIKSHA di Desa Pejaten adalah sebagai berikut.

1. PROGRAM PEMBUATAN BLOG DESA
    Program ini dilaksanakan untuk dapat memperkenalkan potensi yang dimiliki oleh desa Pejaten khususnya sebagai sentra industry genteng, gerabah,  dan keramik. Mengingat desa Pejaten ini akan dijadikan sebagai desa wisata maka pembuatan blog desa ini sangat penting bagi pembangunan ekonomi desa ke depan. Pembuatan blog desa menjadi salah satu ciri kemampuan suatu desa dalam mengikuti perkembangan arus kemajuan teknologi di era kompetitif ini. Dengan adanya blog desa, maka segala potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh Desa Pejaten dapat diketahui oleh masyarakat luar yang mengakses blog Desa Pejaten. 

2. PROGRAM TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara)

   TPST (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) yang ada di Desa Pejaten sangatlah kurang dan hampir tidak ditemukan di pinggiran jalan.Warga selama ini hanya membuang sampah di lubang-lubang bekas galian tanah atau membuang begitu saja ke sungai. Maka dari itu, perlu kiranya penggagasan pembuatan TPST sederhana yang dirancang dengan desain unik.



3. PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING

           Pembelajaran bahasa asing difokuskan dengan mengajarkan anak-anak desa bahasa inggris dan bahasa jepang. Ini menjadi kunci dasar mengingat Desa Pejaten akan menjadi desa wisata genteng. Maka dari itu, perlu pemahaman akan bahasa asing ke depannya.

4. PROGRAM PELATIHAN TARI BALI
        Program yang bertujuan untuk lebih mengenalkan kesenian Bali di Desa Pejaten, agar masyarakat tidak lupa dengan warisan nenek moyang, yaitu pelatihan tari bali meliputi tari sekar jagad, tari panyembrama dan tari puspanjali.

5. PROGRAM PEMBELAJARAN KOMPUTER DAN INTERNET
            Program ini dilaksanakan dalam rangka mengentasan buta teknologi yang ada di Desa Pejaten. Masyarakat diajarkan cara mengoperasikan komputer seperti Microsoft Office (Ms.Word dan Ms.Excel). Selain itu, warga juga diajarkan cara mengakses internet, seperti email, browsing dan hal-hal lain berkaitan dengan internet. Antusias warga juga sangat tinggi dalam menimba imlu teknologi.

6. PROGRAM SENAM IRAMA

           Program ini merupakan program yang diintegrasikan dengan sanitasoi dan kesehatan. Program senam ini bertujuan untuk meningkatkan pola pikir masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Warga di Desa Pejaten, selama ini hanya berfokus pada kegiatan membuat genteng saja. Jarang warga melakukan pola hidup sehat, baik sekadar jogging ataupun olahraga. Lewat program senam irama ini, maka diharapkan warga mulai sadar akan pentingnya hidup sehat.

7. PROGRAM VERTIKULTUR
      Program ini merupakan program yang berfokus pada masalah penataan tanaman di lingkungan. Program vertikultur merupakan sistem menanam dengan memanfaatkan media, sehingga dapat memanfaatkan lahan secara optimal. Dalam vertikultur ini, kami menanam tanaman Toga (obat keluarga) hal ini beritegrasi dengan program Pemda yaitu adanya Lomba Desa Terpadu. Diharpkan dengan sistem menanam vertikultur ini, warga bisa berkreasi dalam memanfaatkan halaman rumah untuk melakukan penghijauan, sehingga Desa Pejaten akan semakin indah dan sehat.

8. PROGRAM PEMBUATAN KOMPOS SEDERHANA (WINDROW COMPOSTING)
    Program ini bermuara dari adanya permasalahan sampah di skala rumah tangga khususnya sampah organic yang belum teratasi secara maksimal. Warga Desa Pejaten biasanya membuang sampah organik lubang-lubang bekas galian ataupun di sungai. Perlu menggagas upaya inovatif dalam mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan menjadikan sampah organic menjadi kompos. Sistem pengomposan yang mudah dan efisien diterapkan dalam skala rumah tangga adalah Sistem Windrow Composting. Sistem ini dilakukan dengan menjadikan sampah-sampah organic (dedauanan, ataupun bahan organic lainnya) menjadi kompos yang ditambah dengan campuran kotoran sapi. Sistem membuatnya sangat sederhana. Yang mana, bahan-bahan organik yang sudah hancur dicampur dengan kotoran sapi secukupnya lalu ditaruh dalam gentong plastik. Cara menaruhnya dengan membentuk gumbukan seperti piramida, yang ujungnya terpotong.Ini untuk menjaga sistem aerod dan anaerob nya berjalan maksimal.

9. PROGRAM CALISTUNG (BACA TULIS HITUNG)




   Calistung merupakan program dalam memberikan pembelajaran membaa, menulis dna berhitung dengan media yang inovatif, sehingga anak-anak dapat emmahami materi belajar dengan cepat. Calistung kami laksanakan di 3 sekolah yaitu SDN 1 Pejaten, SDN 2 Pejaten dan SDN 3 Pejaten. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar