1.1 Sejarah Desa Pejaten
Sebelum Desa Pejaten bernama “PEJATEN” pada saat Pemerintahan Hindia Belanda yang masih dipegang oleh Dinasti Kerajaan, Pemerintah di Pejaten masih bergabung di dalam Desa Adat Nyitdah dan peraturannya diatur dalam sistim: Penyataan, Penyatusan, Penyokotan dan Penyolasan. Penggabungan tersebut masih terbukti sampai saat sekarang dalam “UD“ Atau buku “C“ milik Sodahan Abian Tegal.
Sebelum Desa Adat Nyitdah bernama “NYITDAH“ berdasarkan lontar yang ada sesudah disimpulkan, daerah ini bernama “Munduk Rejasa“ dan keadaan daerah ini masih berbentuk Hutan, tetapi sudah ada penghuni di sana sini yang “Ngubu“ atau Mondok. Kayu - kayu yang tumbuh di Hutan Munduk Rejasa didominasi oleh pohon Jati dan pohon Kunyit (Kunir).
Dalam perjalanan waktu yang sangat panjang, pada saat Danghyangan Dwi Jendra turun ke Bali pertama kali pada jaman Pemerintahan Dalem Baturenggong di Puri Gelgel Klungkung. Munduk Rejasa ini masih merupakan daerah hutan. Di daerah Munduk rejasa, disebelah barat Yeh Dati di tempat tumbuhnya dan hidupnya pohon Jati menjadi tempat orang mencari Kayu Jati, atau disingkat dengan sebutan “PEJATIAN“ yang artinya tempat mencari kayu jati.
Dari kata “PEJATIAN“ lalu menjadi “PEJATEN“ dalam bahasa Bali kejadian ini dinamakan Keruna Polah. Oleh Pemerintah Hindia Belanda daerah sebelah barat Yeh Dati dibentuk suatu Pemerintahan Administrasi (Pemerintahan Dinas) oleh Pemerintah Hindia Belanda adalah menjalankan Politik Pemecah belahan atau yang dikenal dengan “Devide et Impera“.
Mengenai nama yang digunakan oleh Pemerintah Hindia Belanda dalam membentuk Pemerintahan Dinas tersebut adalah untuk disebelah Barat Yeh Dati dibakukan dengan nama Desa “PEJATEN“ dan disebelah Timur Yeh Dati dibakukan dengan nama Desa “NYITDAH“. Kepala Desa Pejaten sejak dibentuk Pemerintah oleh Hindia Belanda yang pernah ada ialah :
- Repot
- Kuplek
- I Gede Rai
- Ida Bagus Putra
- I Made Tanteri
- I Made Tandan Artana
- I Gede Made Sukadana, SE
- Drs. Nyoman Alita WijayaDemikianlah sejarah singkat Desa Pejaten yang ditulis berdasarkan kesimpulan dari lontar Babad yang ada di Pejaten.
1.2 Kondisi Geografis dan Sosial Desa Pejaten
Dari segi geografis, Desa Pejaten merupakan daerah Industri Genteng, Industri Gerabah dan Industri Keramik.
1.2.1 Kondisi Demografi.
Dari segi kependudukan, jenis pekerjaan masyarakat masih didominasi dari sebagai pengrajin genteng, pengrajin Gerabah, pengrajin Keramik dan buruh. Karena Desa Pejaten merupakan Daerah Industri maka Desa ini banyak sekali menyerap tenaga kerja dari luar daerah seperti misalnya: Jawa dan Lombok.
1.2.3 Religi, Budaya, dan Kesenian.
Dari faktor religi, semua masyarakat Desa Pejaten menganut agama Hindu. Namun dengan kondisi sekarang terdapat beberapa persen saja penduduk pendatang yang beragama Islam, hal ini dikarenakan adanya penduduk yang mendiami sementara wilayah Desa Pejaten yang bekerja pada sektor buruh. Dari segi kesenian dari Dusun Pangkung Desa Pejaten, terdapat kesenian Joged Dewa yang dipentaskan pada hari-hari tertentu seperti misalnya membayar Kaul dan hari-hari tertentu lainnya.
1.2.4 Potensi Wisata
Secara Khusus Desa Pejaten tidak memiliki tempat wisata. Namun sebenarnya ada keyakinan dari sebagian masyarakat bahwa Dusun Pejaten dan Dusun Pamesan bisa dijadikan tempat wisata seperti membuat keramik sehingga pantas rasanya jikalau daerah ini kemudian dikembangkan menjadi salah satu obyek wisata.
1.3 Visi dan Misi Desa Pejaten
- Visi : Terwujudnya Masyarakat Desa Pejaten yang sejahtera lahir bathin,mandiri dan berbudaya.
- Misi :
- Meningkatkan Perekonomian masyarakat secara menyeluruh dan berkesinambungan.
- Memberikan pelatihan – pelatihan atau keterampilan kepada usia produktif.
- Memperkecil angka pengangguran.
- Melatih masyarakat untuk hidup sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat.
- Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal atau informal.
- Mendukung program Pemerintah Wajib Belajar Sembilan Tahun.
- Melestarikan Kebudayaan atau Kesenian yang dimiliki tiap kelompok atau Dusun
- Membina dan mengaktifkan Sekaa – sekaa Teruna yang ada pada masing – masing Banjar.
- Mendukung Program Sekaa – sekaa Teruna dalam bidang :
- Bidang Pendidikan.
- Bidang Olah raga
- Bidang Kesenian
- Gerakan Anti Narkoba
- Meningkatkan Srada dan Bakti masyarakat secara khusus Aparat Desa serta Pengurus dan anggota Lembaga Masyarakat Desa melalui Persembahyangan Purnama Tilem di Pura Kahyangan Manik Jati.
- Mendukung Program – program Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
- Menjalin Komunikasi yang sehat baik terhadap Instansi Pemerintah maupun swasta.
- Menggali sumber – sumber Pendapatan Desa untuk Pembangunan dan Kesejahteraan masyarakat.
- Memelihara dan merawat sarana dan prasarana yang ada di wilayah Desa.
1.4 Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan
- Meningkatkan kualitas produksi genteng, gerabah dan keramik, melalui pembinaan dan pengawasan langsung dari Pemerintah Desa bekerjasama dengan BPD, LPM dan Diskoperindag Daerah dan Pusat.
- Membuka Lapangan Pekerjaan baru khususnya kepada generasi muda ( Bengkel, Konter, Warung, Industri, Jasa ).
- Meningkatkan Pelayanan kepada masyarakat dalam segala bidang.
- Meningkatkan kwalitas SDM Aparat Desa.
- Melaksanakan Penghijauan pada Lahan Kosong dan Pohon perindang dipinggir jalan.
- Memberikan bantuan kepada siswa bagi keluarga RTM ( Rumah Tangga Miskin ) bagi keluarga RTM ( Rumah Tangga Miskin ) dan mencarikan bea siswa baik ada Pemerintah atau Pihak Swasta ( Donatur ).
- Bekerjasama dengan pihak Sekolah ( SDN 1,2,3, SMPN 2 dan TK Cipta Karya ) untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sarana.
- Memperjuangkan pendirian SMKN Tabanan di Desa Pejaten.
- Melalui Puskesmas Pembantu meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat.
- Menata Bangunan, Pedagang dan Parkir di Pasar Kresek.
- Membuat Pasar Malam di Pasar Kresek.
- Menebar 32.000 ekor bibit Ikan Lele dan Mujair di sungai dan bendungan di wilayah Desa.
- Pesertifikatan Tanah Industri dan Pertanian masyarakat Desa melalui Prona UKM.
- Melaksanakan Perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke – 63 dengan kegiatan Jalan Santai, Bakti Sosial dan Upacara Bendera Bersama.
- Mengikut sertakan seleksi Pemuda Pelopor ke Tingkat Provinsi mendapat Juara I dan II di Tingkat Provinsi.
- Mendorong dan Mendukung Kegiatan – kegiatan Lansia baik Kegiatan atau Sarana.
- Mengadakan Rapat Evaluasi dan Koordinasi setiap bulan tanggal 5,7 dan 10.
1.5 Pembangunan Yang Diharapkan
- Secara perlahan – lahan desa Pejaten disiapkan menjadi Desa Pariwisata.
- Industri Ceramic dan Gerabah terus ditingkatkan baik kwalitas / kwantitas.
- Dibuatkan sertifikat hak paten merek PEJATEN untuk keamanan produksi.
- Untuk Lahan Bekas Galian C agar segera di reboisasi/ perikanan / pertanian.
- Diadakan penyeragaman ukuran genteng dan kwalitas bahan baku.
- Di Desa perlu dibuatkan perpustakaan dan perbanyak buku – buku agama.
- Komunikasi dengan masyarakat dan tokoh dilakukan secara intensif.
- Tindak lanjuti rencana pendirian SMKN Tabanan di Desa Pejaten.
- Kebersihan / kesehatan /keindahan lingkungan tetap dijaga.
- Kesehatan masyarakat tetap dijaga dengan memanfaatkan keberadaan puskesmas.
- Pembangunan yang dilaksanakan meliputi pembangunan fisik dan non fisik.
- Segera dibangun museum GERABAH untuk melihat kembali sejarah panjang perjalanan hidup masyarakat Desa Pejaten.
1.6 Pembangunan Yang Terealisasi
- Bekerja sama dengan pengusaha Keramik dan Gerabah untuk lebih meningkatkan Ragam corak / motif terutama barang – barang souvenir sesuai dengan pasar juga sering mendapat Program binaan dari Disperindag Kabupaten / Propinsi dan Dirjen Perindustrian Pusat Jakarta.
- Hak Paten merek PEJATEN sudah dibuat di Departemen Kehakiman dan Hukum Jakarta, sudah diadakan pendataan pemakai merek PEJATEN di luar Desa Pejaten ( NRB ).
- Bekerja sama dengan Dinas Perkebunan kabupaten / provinsi untuk pengadaan Bibit tanaman / pohon untuk penghijauan.
- Telah dibentuk organisasi kepemudaan KARANG TARUNA Desa Pejaten.
- Kesehatan Masyarakat tetap diperhatikan termasuk para lansia.
- Penyiapan tempat / lahan museum gerabah di lokasi keramik banjar Pamesan seluas 26 are.
Dalam melaksanakan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan, untuk mencapai hasil yang sempurna maka perlu adanya koordinasi serta dukungan dari semua unsur atau semua pihak serta Masyarakat di masing – masing Banjar Dinas untuk mendukung kegiatan tersebut perlu adanya upaya-upaya pemecahan permasalahan yang ada di Banjar masing – masing, baik masalah masalah kesehatan lingkungan, Gizi maupun prilaku Hidup sehat dan lainnya. Dengan adanya kegiatan kegiatan yang berkelanjutan sesuai dengan program yang telah ditetapkan maka masalah yang kita hadapi dapat diatasi sesuai dengan harapan. Dengan demikian pelaksanaan kegiatan ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan menuju masyarakat hidup sehat dan sejahtera.
1.7 Struktur Organisasi Desa Pejaten
Adapun struktur organisasi aparatur Desa Pejaten yang merupakan entitas pelayanan masyarakat baik dalam hal pemerintahan, keuangan, administrasi kependudukan dan juga pembangunan.
STRUKTUR ORGANISASI DESA PEJATEN
KECAMATAN KEDIRI, KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar